INPEDIA.ID : KOLAKA UTARA – Seorang santri Pondok Pesantren Al Islam Meeto yang berlokasi di Desa Mattirobulu, Kecamatan Tiwu, Kabupaten Kolaka Utara, mengalami insiden tragis pada Jumat pagi, 11 April 2025 sekitar pukul 07.30 WITA. Korban mengalami luka bakar serius yang diduga dilakukan dengan sengaja oleh dua temanya.
Menurut informasi, kedua rekan korban diduga sengaja menyiram korban menggunakan bahan bakar minyak dan menyulutkan api ke tubuh korban.
Saat api membakar tubuhnya, korban meminta tolong dan di larikan ke RSUD Djafar Harun, Lasusua untuk menjalani perawatan intensif.
Polres Kolaka Utara telah mengamankan dua orang terduga pelaku untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Pimpinan Pondok Pesantren Al Islam Meeto, Syamsuddin Ridi, membenarkan insiden tersebut. Ia mengatakan bahwa kejadian itu berlangsung di luar lingkungan pondok pesantren, tepatnya di area sungai dekat lokasi pesantren.
“Saat kejadian berlangsung, mereka sebenarnya sedang melanggar aturan karena keluar dari lingkungan pondok saat jam belajar,” jelasnya.
Ia juga membantah adanya unsur kekerasan atau perundungan dalam peristiwa itu.
“Mereka dikenal akrab dan tidak pernah terdengar memiliki konflik. Jadi kecil kemungkinan ini tindakan bullying atau unsur kesengajaan,” tegas Syamsuddin.
Ia menduga insiden tersebut terjadi karena kelalaian saat bermain-main dengan bahan yang mudah terbakar.
“Mungkin mereka bermain dengan api dan bensin tanpa menyadari risikonya, hingga akhirnya terjadi kecelakaan,” tambahnya.
Pihak pesantren telah mencoba menjalin komunikasi dengan keluarga korban untuk mencari solusi damai. Namun, keluarga korban memilih agar proses hukum tetap berjalan.
“Kami sudah panggil orang tuanya, tapi mereka menolak penyelesaian damai dan mendorong agar kasus ini diproses secara hukum,” kata Syamsuddin.
Pihak pesantren menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwenang. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai perkembangan terbaru dari kasus tersebut.