INPEDIA.ID : KONAWE – Warga Desa Andoluto, Kecamatan Latoma, Kabupaten Konawe, digegerkan dengan penemuan benda yang awalnya di kira botol namun setelah di teliti ternyata bahan peledak jenis mortir.

Mortir ini di temukan oleh Nasran, warga setempat yang sedang membersihkan kebun miliknya. Curiga dengan bentuk benda tersebut ia melaporkan ke Babinsa dan di lanjutkan ke Polres Konawe.
Kapolres Konawe AKBP Noer Alam SIK melalui Wakapolres Kompol Jamaludin Saho langsung menginstruksikan untuk mengamankan lokasi dan menjauhkan warga dari area penemuan.
Polres Konawe kemudian berkoordinasi dengan Polda Sultra dan meminta bantuan dari Tim Gegana untuk penanganan lebih lanjut.
Komandan Detasemen Gegana Sat Brimob Polda Sultra, Kompol Asri Dyni, SE., MM., mengatakan bahwa tim Jibom (Penjinak Bom) segera diberangkatkan ke lokasi.
Tim Gegana Brimob, tiba di lokasi pada malah hari dan akan melakukan disposal atau penjinakan berdasarkan SOP namun kondisi cuaca sedang hujan maka di lakukan pada pagi hari.
“Disposal akhirnya dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WITA, setelah kondisi memungkinkan. Proses penjinakan bom dilakukan sesuai SOP penanganan bahan peledak,” kata Kompol Asri Dyni.
Kompol Asri menyebut, mortir yang ditemukan adalah jenis UXO (Unexploded Ordnance) yang masih aktif, diduga peninggalan zaman pendudukan Jepang.
“Bom ini memiliki daya ledak tinggi dengan radius dampak sekitar 100 meter,” ujarnya.
Secara historis, wilayah Desa Andoluto memang pernah menjadi salah satu titik kedudukan tentara Jepang di masa Perang Dunia II, sehingga dimungkinkan masih terdapat sisa-sisa persenjataan dari masa tersebut.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor apabila menemukan benda mencurigakan yang menyerupai bahan peledak.